Rabu, 08 Maret 2017

Pengertian Etika, Profesi, dan Profesionalisme

Pengertian Etika, Profesi, dan Profesionalisme


A. Pengertian Etika

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.

Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).


B. Definisi Etika

- Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma – norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

 - Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

- Menurut Sumaryono (1995) : Etika berkembang menjadi studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia.


C. Macam-macam Etika

Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :

1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.

2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

Etika secara umum dapat dibagi menjadi :

1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.

2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.

        Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.
        Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi

D. Manfaat Etika

Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut ,
1. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
2. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
    yang boleh dirubah.
3. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
4. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.


PROFESI

A. Pengertian Profesi

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer

Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus  dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

B. Karakteristik Profesi
- Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis : Professional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
- Assosiasi professional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
-  Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
-  Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
- Pelatihan institusional : Selain ujian, biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan institusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
- Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
- Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
- Kode etik : Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

C. Ciri – Ciri Profesi

Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
- Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
- Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
- Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
- Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
- Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

PROFESIONALISME

A. Pengertian Professional / Professionalisme

Adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.  Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang – senang atau untuk mengisi waktu luang.

B. Ciri – Ciri Profesionalisme

Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata - rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu. Standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.


C. Perbedaan Profesi & Profesional :

 Profesi :
- Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
- Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
- Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Profesional :
- Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
- Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
- Hidup dari situ.
- Bangga akan pekerjaannya.

D.Kode Etik Profesi / Profesionalisme

Adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Kode Etik :
-          Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
-          Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
-          Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
-          Untuk meningkatkan mutu profesi.
-          Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
-          Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
-          Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
-          Menentukan baku standarnya sendiri.

Prinsip Etika Profesi :
Tanggung Jawab
-  Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
-  Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
Keadilan
-  Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
Otonomi
- Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi http://tanudjaja.dosen.narotama.ac.id/2012/02/06/pengertian-etika-moral-dan-etiket/ http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/pengertian-etika http://rizafahri.blogspot.com/2011/02/ciri-khas-profesi-profesional.html http://pakarcomputer.blogspot.com/2012/02/pengertian-profesi-menurut-para-pakar.html http://etikaprofesidanprotokoler.blogspot.com/2008/03/kode-etik-profesi.html

karakteristik wirausahawan

1. Memiliki Rasa Percaya Diri
Memiliki Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya.
3. Berani Menanggung Risiko
Berani menanggung resiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung resiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.
4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
5. Keorisinalan
Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
6. Berorientasi ke Masa Depan
Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan? Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.
 7. Jujur dan Tekun
Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang.
8. Memiliki Kreativitas Tinggi
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.
9. Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.
10. Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
11. Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain
Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena itu, seorang wirausaha hendaknya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain agar ia dapat lebih berkreasi dan berinovasi dengan kemampuannya.
12. Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha.
13. Disiplin
Dalam melakukan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausaha terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya
14. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya.
15. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
16. Memiliki Mimpi
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
17. Memiliki Ketegasan
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
18 . Memiliki Determination (Ketetapan Hati/ Kebulatan Tekad)
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi, sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
19. Mempunyai Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya. Seorang wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya. Kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah.
20. Dapat mengendalikan emosi
Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Tetap tenang menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.

7 Karakteristik Wirausaha Sukses
Setiap wirausaha maupun calon wirausaha perlu memiliki karakteristik dasar agar dapat menjadi wirausaha sukses. McGraith dan Mac Milan (2000) menguraikan tujuh karakteristik wirausaha tersebut sebagai berikut:

1. Action oriented (berorientasi tindakan)

Seorang wirausaha memiliki karakteristik selalu ingin segera bertindak, sekalipun situasinya tidak pasti (uncertain). Mereka berprinsip see and do (lihat dan kerjakan). Bagi mereka, resiko bukan untuk dihindari, melainkan dihadapi dan ditaklukkan dengan tindakan dan kelihaian.

2. Berpikir simpel

Meskipun dunia telah berubah menjadi sangat kompleks, seorang wirausaha selalu belajar menyederhanakannya. Dan sekalipun berilmu tinggi, mereka bukanlah manusia teknis yang ribet dan menghendaki pekerjaan kompleks. Mereka melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah bertahap satu per satu.

3. Selalu mencari peluang-peluang baru

Peluang yang dimaksud bisa jadi adalah peluang yang benar-benar baru, atau peluang dari usaha yang sama. Untuk yang baru, mereka selalu mau belajar , membentuk jaringan dari bawah dan menambah jangkauan atau scope usahanya. Sementara bagi usaha yang sama, mereka selalu tekun mencari sejumlah alternatif baru, misalnya: model, desain, platform, bahan baku, energi, kemasan, maupun struktur biaya produksinya. Keuntungan mereka dapatkan bukan hanya dari bisnis atau produk baru, melainkan pula melalui cara-cara baru.

4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi

Dengan pertimbangan bahwa wirausaha melakukan investasi dan menanggung resiko, maka seorang wirausaha harus berdisiplin tinggi. Karakteristik wirausaha sukses bukan pemalas atau penunda-nunda pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya tuntas, dan apa yang dipikirkan dapat segera dikerjakan. Mereka bertarung dengan waktu karena peluang selalu berhubungan dengan waktu. Apa yang merupakan peluang pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di waktu atau kesempatan lain. Sekali kesempatan hilang, belum tentu akan kembali lagi.

5. Hanya mengambil peluang terbaik

Cara menilai peluang terletak pada nilai-nilai ekonomis yang terkandung didalamnya, masa depan yang lebih cerah, kemampuan berprestasi, dan perubahan yang dihasilkan. Semuanya kerap dihubungkan dengan "rasa suka" terhadap objek usaha atau kepercayaan bahwa ia "sanggup" merealisasikannya. Akhirnya, kesuksesan setiap orang ditentukan oleh keberhasilannya dalam memilih.

6. Fokus pada eksekusi

Fokus pada eksekusi dimaksudkan bermakna tidak mau berhenti pada eksploitasi pikiran atau berputar-putar dalam pikiran penuh kebimbangan. Manusia dengan karakteristik mindset mengeksekusi, yakni bertindak dan merealisasikan yang dipikirkan ketimbang menganalisa ide-ide baru sampai mati (McGraith dan Mac Millan, 2000:3). Mereka juga bersifat adaptif terhadap situasi, yakni mudah menyesuaikan diri dengan fakta-fakta baru di lapangan.

7. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti

Bekerja sendirian bukanlah karakteristk wirausaha. Ia mesti memanfaatkan tangan dan pikiran orang lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaannya. Mereka mengutamakan membangun jaringan ketimbang mewujudkan impian sendiri. Ibarat seorang orkestrator atau dirigen musik, ia mengumpulkan pemusik-pemusik ahli dalam memainkan instrumen berbeda-beda hingga menghasilkan alunan nada yang disukai penonton. Karena itu, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan mengumpulkan orang, membangun jaringan, memimpin, menyatukan gerak, memotivasi, dan berkomunikasi dengan baik

Pada dasarnya sumber daya manusia merupakan modal dasar bagi berlangsungnya berbagai aktivitas produktif, baik dijalur bisnis maupun non bisnis. Oleh karena itu, segala keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan upaya-upaya yang dilakukan untuk menyediakan kebutuhan hidup tersebut pada dasarnya merupakan proses kreatif dari masing-masing orang.

Apabila proses beraktivitas yang kreatif tersebut dikembangkan secara terarah dalam kegiatan usaha (bisnis) yang mandiri, maka akan dapat menimbulkan munculnya prakarsa dan kreativitas yang mengarah ke produktivitas dalam penyediaan barang dan jasa yang dapat menguntungkan masyarakat banyak. Ini merupakan salah satu ciri dari seorang wirausaha.

Ciri-ciri atau karakteristik wirausaha tercermin dari sifat-sifat yang ada dalam diri seseorang. Ada beberapa sifat tertentu yang akan mewarnai jiwa kewirausahaan seseorang, antara lain:

1. Inisiatif

Seorang wirausaha harus mempunyai inisiatif, yaitu prakarsa atau ikhtiar dalam membuka peluang atau membangun kegiatan yang berguna bagi dirinya dan orang lain.

2. Disiplin

Dalam menjalankan kehidupan dan kegiatan usahanya, wirausahawan dituntut untuk memiliki kedisiplinan. Kedislipinan harus diterapkan dalam berbagai hal, sesuai dengan usaha yang sedang dijalankan.

3. Komitmen Tinggi

Untuk mendukung tercapainya keberhasilan usaha, wirausaha harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap jegiatan usaha yang dijalankannya.

4. Jujur

Sifat jujur adalah perilaku utama yang harus ditonjolkan wirausaha untuk membangun kepercayaan (kredibilitas) dari semua pihak antara lain mitra kerja, kreditor, dan pelanggan.

5. Kreatif dan Inovatif

Wirausaha harus mempunyai kreativitas (daya cipta) yang relatif tinggi, intuisi yang kuat, wawasan yang luas, prakarsa/inisiatif yang relatif tinggi, sehingga mampu menjadi pribadi yang inovatif.

6. Mandiri dan Realistis

Wirausaha harus memiliki sikap hidup mandiri, dinamis, dan dapat memandang kehidupan serta perkembangan bisnis secara realistis. Ia harus memiliki jiwa kepemimpinan dan sikap yang pantang menyerah.

Dengan karakteristik seperti yang diungkapkan diatas, maka seorang wirausaha biasanya mempunyai kemampuan tertentu, antara lain:

    Kemampuan dalam membuka, mencari, menciptakan, dan menggunakan peluang.
    Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru.
    Kemampuan untuk menyatukan faktor-faktor produksi atau mengorganisasikan perusahaan secara efektif dan efisien
    Kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis, masyarakat, dan pemerintah
    Kemampuan dalam mengambil keputusan dan meminimalkan risiko
    Kemampuan memanfaatkan fasilitas dan teknologi yang ada
    Kemampuan untuk bersaing dengan pihak lain

Demikian artikel terbaru dari Sumber Informasi Terpelajar mengenai Karakteristik Wirausahawan, semoga bermanfaat
ETIKA PROFESIONAL WIRAUSAHAWAN
ETIKA PROFESI ENTERPRENEUR ATAU WIRAUSAHAWAN

     Etika didefinisikan sebagai sekumpulan aturan yang menjelaskan antara tindakan baik dan buruk. Aplikasi aturan etika yang umum dalam lingkungan bisnis (entrepreneur) disebut etika bisnis. Sumber etika bisnis terdiri dari dua macam, yaitu: norma yang jelas pada hukum dan norma pada nurani berupa itikad baik yang dimilki oleh hati manusia.

      Entrepreneur atau wirausahawan tidak hanya hidup dalam lingkup bisnisnya sendiri saja. Sebagai manusia, entrepreneur juga hidup dan menjadi bagian dari komunitas masyarakat. Dengan kenyataan itu maka selayaknya seorang entrepreneur juga harus mengikuti nilai-nilai yang ada dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Nilai-nilai itu disebut etika.

Oleh karena itu, seorang wirausaha harus memiliki :
1.      Budi pekerti yang baik;
2.      Rasa sopan santun di dalam segi kegiatan kewirausahaan;
3.      Tatakrama di dalam segala tindakan dan perbuatan waktu berwirausaha;
4.      Memiliki tanggung jawab pada usahanya;
5.      Bersikap jujur dan benar sesuai dengan profesi usahanya.

Fungsi-fungsi Wirausaha adalah :
1.      Mengusahakan inovasi baru;
2.      Membuka pasaran atau peluang pasar baru;
3.      Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain;
4.      Memulai produksi jenis barang atau jasa baru.

Kegiatan-kegiatan Penerapan Etika Wirausaha di dalam Kehidupan, yaitu dalam Bidang :
1.      Perdagangan;
2.      Industry;
3.      Jasa

1.     PERANAN WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN
·  Sikap mental, yaitu :
1.      Berani mengambil keputusan
2.      Berani mengambil resiko (resiko ekonomi, moral dafisik)
        Cara berpikir Logis
1.      Dinamis dan Sistematis
2.      Praktis dan Kreatif
·         Kesediaan untuk berbuat :
1.       Suka member
2.      Senang bekerja


3.       Kesadaran hukum

Kamis, 12 Juni 2014

Cerpen semangat hidupku



SEMANGATKU
Hidup memang penuh godaan kadang senang kadang mengecewakan bahkan sampai patah semangat.hari-hariku kulewati dengan penuh semangat walaupun banyak halanganan serta rintangan namun aku tak akan menyerah begitu saja aku akan terus semngat.setiap hari aku selalu bangun pagi-pagi sekali karna aku harus mengerjakan tugas rumah,walaupun bangun pagi-pagi itu sulit untuk dilakukan aku tak pernah menyerah untuk selalu bangun pagi-pagi.aku tinggal di kampung cikanyere dan bersekolah di SMAN 1 NAGRAK kegiatan aku setiap hari mengurus pekerjaan rumah tangga karena aku tidak tinggal bersama kedua orang tuaku.sekarang aku tinggal bersama ibu siti jam’ah orang yang menyekolahkanku ke SMA,karena ketika aku masih kecil orangtua bercerai entah apa yang menyebabkan mereka harus bercerai.semasa kecilku bimbingan orang tua kurang bahkan tidak sama sekali pada waktu itu aku diurrus oleh nenek  dari ayahku,tak terasa umurku sudah hampir delapan tahun tetapi aku belum di sekolahkan oleh ayah dan nenek aku karena kehidupan dikampung cimapag memang usia sekolah sd waktu  delapan tahun baru sekolah,akupun punya rasa ingin sekolah dan akhirnya pada suatu hari datanglah kabar gembira bahwa ibi aku datang dari kota  menjemputku untuk menyekolahkan aku disana.
                   Setelah sampai dikota tepatnya di daerah cibadak nagrak,ibu aku ternyata sudah menikah lagi.setelah seminggu lamanya aku tinggal di sana aku di bawa ke sekolah tepat di SD NEGERI NAGRAK 2 aku sekolah selama enam tahun lamanya menuntut ilmu mulai dari membaca,menulis,menghitung dan lain sebagainya,hingga aku tumbuh jadi anak yang baik,setelah aku lulus SD pada tahun ajaran 2006-2007.aku pengen nepatin janji aku kepada ayah untuk tinggal bersamanya dan disana pula aku sekolah kejenjang selanjutanya yakni melanjutan sekolah ke SMP aku cuman bertahan dua setengah tahun setelah itu aku memutuskan untuk pindah lagi kekota,hingga aku sakit batin,dan akhirnya aku di jemput oleh ibbuku tercinta dan disekolahkan lagi oleh ibuku ke MTs NURUL IKHWAN.
Disana aku bertemu dengan teman-teman dari SD ternyata walaupun sekolahanya pada waktu  itu sangat sederhana sekali tetapi dari sekolah aku banyak sekali mendapat juara-juara lomba sekabupaten sukabumi yang diadakan di SMAN 1 NAGRAK,tak terasa sudah tiga tahun kurang lebih saya menuntut ilmu di sekolah itu,dan pada akhirnya aku ikut ujian dan dinyatakan lulus aku mersa senang sekali akhirnya mulah jadi anak anak remaja sikap aku memang agak keanak-anakan tetapi itu memang kenyataan karena aku seperti itu supaya aku terhindar dari pengaruh buruk dan jelek.
Ternyata dari semgatku yang kuat akhirna ada yang sayang kepadku yakni ibu siti jam’ah yang tuLus menyekolahkanku ke SMA  dan akhiranya aku bersekolah disana sampai sekarang ini wlaupun kemampuan saya  dalam belajar kurang akan tetapi,saya selalu semangat untuk bisa belajar  dan ingin sukses,waktu kelas satu hampir semua mata pelajaran tiap ulangan pasti ada yang di remedial.tetapi aku tetap sabar dan sealu berdo’a kepada ALLAH supaya aku diberi kecerdasan.dan akhirnya doa aku jikabul oleh ALLAH.akupun naik kekelas dua dengan susah payah.Aku mengambil jurusan IPS,dari situlah aku mulai menanamkan jiwa sengat untuk segala hal-hal yang berguna.ketika kelas dua ini semester satu ternyata saya dapat rangking ke tiga belas,di semester keduanya saya dapat ranking ke tujuh,walaupun pada saat itu untuk pengamilan raponya ada halangan dan rintngannya ibu aku ga bisa hadir kesekolah,tetapi setelah aku rayu akhirnya ibu pun mau datang kesekolah.dan ibuku merasa bangga karna baru kali ini saya dapet rangking.bukan ibu saja yang merasa bangga ayah pun juga sama.
Alhamdulilah akhirnya aku bisa naik kekelas tiga,sekarang aku duduk di kelas duabelas IPS 2,saya berkeinginan melanjutkan keperguruan tinggi,karena sya bersemangat sekali untuk mencapai cita-cita aku.aku punya cita-cita ingin jadi master cheaf .
   Dalam kehidupan kita sering kali ada rasa malas yang menghalangi  semangat kita.tetapi dengan  adanya semangat dalam diri kita maka pekerjaan atau kegiatan apapun akan berjalan lancar,baik dan bahkan cepat selesai mulailah tanamkan semangat dalam diri kita untuk mencapai segala sesuatu yang kita inginkan.
            Pada hari tanggal 27 januari 2013,aku baru merasakan rasanya tes masuk perguruan tinggi.saya ikut tes PUB(pemberdayaan umat berkelanjutan di gedung smk pasim sukabumi,bersama teman-temen saya mengikuti tes di pasim,tetapi ada sedikit masalah yaatu waktu tes ada soal fisika,aku kan dari jurusan ips.waktu di umumin ternyata aku lolos dan masuk ke tahap selanjutnya,yakni tahap wawancara awal dan hasilnya lolos juga masuk seleksi ke PASIM Bandung.masuk perguruan tinggi lewat  snmptn pun di adakan di SMAN 1 NAGRAK saya pun ikutan masuk seleksi ini yaitu ke UNIVERSUTAS BRAWIJAYA dan UNIVERSITAS PADJAJARAN dengan mengambil jurusan ilmu hokum dan manajemen ekonomi di ub juga sastra sunda dan manajemen  ekomi juja di UNPAD namun yang lolos di UB  dengan jurusan ilmu hokum fakultas hokum daftar ulang pun aku jalani sayta berangkat ke malag intuk daftar ulang sebanyak du kali yang terakhir kali sebelum ospek saya kesana dan menyelesaikan data-data untuk keperluan kulia saya pulang lagi ke sukabumi dan menunggu untuk kesana tapi ini memeng mungkin takdir saya saya membatalkan begitu saja untuk tidak kesana lagi karena tidak ada uang untuk ongkos kesananya.


                                                       Karya : Samsul